Saat itu aku baru saja datang sekitar jam 11 malam, memang untuk perempuan seusiaku yang baru 19th tak seharusnya pulang semalam itu.
Apalagi tempat tinggalku yang berada jauh dari kota, yaaa bisa dikatakan desa, yang biasanya jam segitu semua anak perempuan sudah berada di dalam kamarnya.
Pulang selarut itu bukan berarti aku tak miliki alasan. Selain menjadi seorang mahasiswi di salah satu kampus negeri di kota Surabaya, aku juga menjadi seorang duta wisata di kabupaten tempat aku tinggal dan besar.
Menjadi seorang public figur adalah tambahan tugas sendiri selain menjadi rakyat biasa, sikap profesional saat mengemban tugas promo wisata harus ada dalam diriku. Dimana aku harus berani melawan gelapnya jalan ketika perjalanan pulang selepas bertugas.
Selalu berdoa dan memacu motor dengan kecepatan yang menyesuaikan dengan kondisi jalan untuk mengalihkan rasa was was dan takut ketika perjalanan pulang.
Saat tiba di rumah… tampak mama, bapak dan dedekku Kila sumringah lega melihat kedatanganku.
Ketika ku tanyakan kenapa dedek kecilku menjawab “mbak mama tadi kawatir mbak diculik maling cewek, soalnya daritadi maghrib ayam jago berkokok terus terusan, kata mama itu tandanya ada maling lagi nyulik cewek, mbak kan cewek.”
“maling cewek apaan? Aku dari tadi sibuk banget promo wisata kegiatannya tadi padet banget, jadi maaf gak sempat kasih kabar, mau kasih kabar keburu malem jadi buru-buru pulang biar cepet sampai rumah, ya sudah aku ke kamar mandi dulu pliket semua badanku,” ucapku pada kila.
“lhoh jangan ke kamar mandi mbak…. nanti kalau mbak ke kamar mandi diculik maling gimana??? Aku lha gak punya mbak lagi,” rengek Kila memegangi kakiku.
“hahahahahaa…,”mama dan bapakku ketawa melihat tingkah dedekku sedangkan aku mlongo masih belum paham maksudnya gimana??
—————————————
Setelah mandi mama dan dedekku belum juga tidur mereka tengah asyik ngobrol di atas kasur dalam kamarku, sedangkan bapak tampak sudah tidur pulas di kamar bliau.
Ternyata mereka tengah asyik membicarakan maling cewek yang dimaksud dedekku Kila, yah mungkin dia penasaran dengan cerita maling cewek yang ada di desaku ini.
Tak hanya Kila akupun juga tertarik mendengar cerita maling cewek yang dimaksud oleh mamaku, lumayan dongeng pengantar tidur …
“maling cewek itu sebenarnya adalah istilah untuk seorang perjaka yang melakukan hubungan suami istri dengan seorang perawan sebelum menikah. Harusnya menikah dulu biar tidak diculik perjaka, tentunya sebelum menikah harus diselesaikan dulu sekolahnya,” jelas mama padaku dan Kila.
“oooh jadi karena itu mama, bapak dan Kila tadi kawatir aku gak pulang pulang? Hehehhe….,” ucapku sambil ketawa
“lhoh kalau gitu mbak cepet-cepet kelarin kuliah terus ndang menikah biar gak diculik maling,” kata Kila sambil peluk aku.
“haduuuh…. mbak kerja dulu baru menikah.”
“lhoh jangan nanti keburu diculik maling mbak,” bujuk Kila lagi padaku.
“hahahahaaa…..,” aku dan mama ketawa mendengar bujukan Kila yang masih belum paham cerita mama.
Malam itu kita bertiga gak cepat tidu gara-gara Kila yang masih takut kalau ada maling cewek masuk rumah … 😀