Pada suatu hari, ada anak yang bernama Veera dan mempunyai kakak yang bernama Asril. Mereka bermain senapan dan pada saat itu, ada sekumpulan anak yang sedang bermain Remote Control. Di saat itu Veera mengenai mainan Dimas, sehingga Dimas tersebut marah dan saat itu remote controlnya tidak benar – benar rusak cuma jatuh dari atas. Kemudian Dimas dan teman tersebut mengejek Veera bahwa mereka hanya orang miskin dan tidak mempunyai apa-apa, akhirnya Veera menjawab “Aku pernah mengumpulkan uang 1000 rupe dan itu uang aku sendiri, yang aku kumpulkan selama ini”. Kemudian Asril membela Veera bahwa dia yang melakukannya. Kemudian mereka akan melakukan tantangan dengan adu balap antara sepeda dan remote control tersebut. Pada balapan tersebut, mereka juga melakukan taruhan dan siapa yang kalah maka akan membayar uang 1000 rupe. Dan pada saat itu, mereka saling berjuang dan berusaha untuk memenangkannya.
Pada waktu di jalan remote control Dimas menabrak orang yang sedang membawa susu dan akhirnya orang tersebut jatuh, sehingga pada saat Asril membantunya untuk mendirikan sepeda si pembawa susu tersebut. Dan waktu ke garis finish, Dimas memenangkan tantangan tersebut dan Dimas pun bangga dengan memenangkan balapan tersebut. Tetapi si Asril menegur Dimas dengan sikap yang sedih, Asril berkata “Cara kamu tidak baik, kamu telah menabrak orang tersebut. Kamu boleh bangga tetapi suatu saat pasti mendapat timbal baliknya”. “Aku tidak peduli, yang penting aku memenangkan pertandingan ini” kata Dimas. Dan akhirnya Asril memberikan uang 1000 rupe yang telah ia kumpulkan selama ini. Akhirnya Dimas dan temannya pergi
Dan pada saat itu, Ibu Veera dan Asril tersebut mengundang orang untuk acara makan di rumah ibu Veera dan Asril. Waktu itu Veera dan Asril tidak mengatahuinya bahwa yang di undang ialah keluarga Dimas dan akhirnya keluarga Dimas mendatangi acara tersebut. Veera dan Asril kaget atas kedatangan keluarga Dimas tersebut, dan Dimas pun juga terkejut bahwa rumah yang di datanginya ialah rumah Veera dan Asril. Akhrinya Ibu dari Veera dan Asril menceritakan sedikit tentang kisah anak – anaknya tersebut bahwa kedua anaknya sangat rajin dan patuh terhadapnya. Kemudian keluarga Dimas sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan Veera dan Asril, dari cerita tersebut akhirnya Dimas berpikir bahwa menjadi anaknya yang nakal tidak enak, dan Dimas pun memiliki pikiran untuk merubah sikapnya selama ini. Dimas pun memberikan ucapan salut kepada Veera dan Asril bahwa dia telah berjuang selama ini, Dimas akhirnya meminta maaf karena selama ini dia mengejek Veera dan Asril dan mereka bersalaman untuk memberikan maaf.
NB: Pada cerita tersebut dapat kita ambil makna. Bahwa mengejek kekurangan orang lain itu tidak baik, dan belum tentu orang tersebut memiliki kekurangan yang sangat besar melainkan memiliki kelebihan yang tidak bias dimiliki orang lain. Maka nilailah kekurangan diri sendiri, sebelum menilai kekurangan orang lain